NAMA KELOMPOK :
1. Amalia Tirtarahayu ( 1B114157 )
2. Dyah Sobita ( 1B114155 )
3. Syesarealita ( 1B114156 )
KELAS : 5KA52
1. ISD Sebagai Salah Satu MKDU
A. Pengertian, Tujuan ISD dan IPS
a. Pengertian ISD (Ilmu Sosial Dasar)
Yaitu suatu ilmu yang mengkaji masalah-masalah sosial yang
berada di tengah masyarakat dewasa ini dengan menggunakan teori (berdasarkan fakta, konsep, teori) yang berasal dari
berbagai bidang keahlian dalam ilmu pengetahuan sosial agar manusia khsusnya
mahasiswa kita hidup di dunia ini tidaklah sendiri dan tidak boleh berperilaku
seenaknya.
b. Tujuan ISD (Ilmu Sosial Dasar)
Membantu kepekaan
wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran
yang lebih luas dan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota
golongan terpelajar Indonesia, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah
laku manusia dalam menghadapi manusia-manusia lainnya, serta sikap dan tingkah
laku manusia dalam menghadapi manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
c. Ilmu pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Scince)
Bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas
dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
2. Ilmu-ilmu sosial (Social Scince)
Untuk mengkaji keteraturan-keteraturan
yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya
tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam
hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3.
Pengetahuan budaya (The
Humanities)
Bertujuan untuk memahami dan
mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan
yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
B.
IPS (Ilmu Pengetahuan
Sosial) dan ISD (Ilmu Sosial Dasar)
a.
Perbedaan
antara IPS dan ISD
1.
Ilmu sosial dasar diberikan di
Perguruaan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan
sekolah lanjutan.
2.
Ilmu sosial dasar merupakan mata
kuliah tunggal sedangkan ilmu pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari
sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
3.
Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada
pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan social diarahkan
kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
b. Persamaan antara ISD dan IPS
1.
Kedua-duanya merupakan bahan studi
untuk kepentingan program pendidikan.
2.
Keduanya bukan disiplin ilmu yang
berdiri sendiri.
3.
Keduanya mempunyai materi yang
terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
c.
Golongan Bahan Pelajaran ISD
1.
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada
dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
2.
Konsep-konsep sosial atau
pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep
dasar saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang
dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
3.
Masalah-masalah yang timbul dalam
masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang
antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.
Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
A.
Pertumbuhan Penduduk
a.
Tabel Perkembangan penduduk dunia
1.
Perkembangan Penduduk Dunia Pada Tahun 1950 sampai 2008
Bisa kita lihat rata–rata setiap negera penduduknya
bisa bertambah hingga 2 kali lipatnya.
Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3 kali lipatnya. Itu
berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
2.
Perkembangan
penduduk Dunia Tahun 1830 – 2006
Bisa
kita lihat rata – rata setiap negera penduduknya bisa bertambah hingga 2x
lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga 3x lipatnya. Itu
berarti penduduk dunia sanga
3.
Tabel
Penggandaan Penduduk Dunia
Sumber
: Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan
interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua
kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua
titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium,
menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat
sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak
mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
b.
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
1.
Kematian (Mortalitas)
Kematian
adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian
bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan
faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
2.
Kelahiran (Natalitas)
Kelahiran
bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas).
c.
Pengertian Migrasi
Secara umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas
administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi
internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang
relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi,
yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu. Tinjauan migrasi secara
regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan
distribusi penduduk yang tidak merata.
Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar dalam
demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian,
mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu wilayah.
d.
Akibat dari Migrasi
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari
migrasi :
1.
Akan terjadi pertikaian didalam
suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku
tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab
tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai orang.
2.
Rawan terjadi bencana alam, karena
apabila imigran datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan
penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk
resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga
wabah penyakit.
3.
Kesehatan menjadi harga yang lebih
mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak imigran yang datang dengan
membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi
pun dimana-mana.
4.
Area pemakanan yang berkurang
karena lahan yang seharusnya dijadikan tempat pemakanan, dijadikan fasilitas
umum seperti mall dan bangunan lainnya.
5.
Lahan pekerjaan yang sempit karena
banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi
sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang
area penjualannya sangat sempit.
e.
Jenis Struktur Penduduk
1.
Piramida Penduduk Muda
Piramida
ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
2.
Piramida Stationer
Bentuk
piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat
kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3.
Piramida Penduduk Tua
Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang
sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.
f.
Bentuk Piramida
Penduduk
1. Penduduk muda yaitu penduduk dalam
pertumbuhan, jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
2. Bentuk piramid
astasioner,
keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid
penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.
3. Piramida penduduk tua, yaitu piramida
penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya
lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena
jika ini berjalan terus menerus memungkinkan
penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran
lebih kecil dibandingkan angka kematian.
3. Individu, Keluarga dan Masyarakat
A. Pertumbuhan Individu
1. Pengertian Individu
Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi,
maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu
dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia,
dapat pula diartikan sebagai manusia.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola
tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah
laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu
kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah
laku yang ditampilkannya hamper identik dengan tingkah laku masa.
2. Pengertian Pertumbuhan
Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses
pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau
pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas
tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun
diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih
maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran mengenai
pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa
pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang
primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan
ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan
asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu
terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh
timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang
menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri
yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi.
Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian bagian
hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional
dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keseluruhan yang lebih
dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat 22 disimpulkan bahwa
pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu
adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang
asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
3. Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Individu
1. Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini
berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor
yang dibawa sejak lahir.
2. Pendirian Empiristik dan
environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan
pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata
tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan
interaksionisme
Aliran ini berpendapat bahwa
interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
B. Fungsi Keluarga dan Masyarakat
a. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang
sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam
hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary
group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbagai macam bentuk
kepribadiannya dalam masyarakat. Keluarga merupakan gejala universal yang
terdapat dimana-mana di dunia ini.
b. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan
didalam atau oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah :
1. Fungsi biologis
2. Fungsi Pemeliharaan
3. Fungsi Ekonomi
4. Fungsi Keagamaan
5. Fungsi Sosial
c.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam
kehidupan seharihari, masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan
lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata
latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari
akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.
Peter L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan
definisi masyarakat sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan
komplkes hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam
tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi
sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan
hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan
keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan
masing-masing. Menilik kenyataan di lapangan, suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai
suku.
d. Golongan Masyarakat
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapata digolongkan
menjadi :
1.
Masyarakat sederhana. Dalam
lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung
dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin,
nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan
kemampuanfisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi
tantangantantangan alam yang buas saat itu.
2.
Masyarakat Maju. Masyarakat maju
memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan
kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
e. Perbedaan Masyarakat Industri dan Masyarakat Non Industri
1.
Masyarakat Industri.
Contoh : tukang roti, tukang sepatu,
tukang bubut, tukang las.
2.
Masyarakat non industri.
Secara garis
besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok
primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya
terjdi lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok ini disebut juga
kelompok face to face group. Sifat interaksi bercirak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada
kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggota dan
berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok
sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas
dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan
/ keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah
ditentukan.
C. Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
a. Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk
individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah –
pisahkan antara jiwa dan raganya. Para ahli psikologi modern menegaskan bahwa
manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai
keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari – hari merupakan
kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja,
atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan – kemampuan jiwa satu persatu
terlepas dari pada yang lain. Kenyataan – kenyataan yang kita dapati dalam
kehidupan sehari – hari setiap individu berkembang sejalan dengan ciri – ciri
khasnya, walaupun dalam kehidupan lingkungan yang sama.
Untuk menjadi individu yang “mandiri”
harus melalui proses. Proses yang dilaluinya adalah proses pemantapan dalam
pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama. Karakter yang khas itu
terbentuk dalam lingkungan keluarga secara bertahap dan akan mengendap melalui
sentuhan-sentuhan interaksi : etika, estetika, dan moral agama. Sejak anak
manusia dilahirkan ia membutuhkan proses pergaulan dengan orang – orang lain
untuk memenuhi kebutuhan batiniah dan lahiriah yang membentuk dirinya. Menurut
Sigmund Freud, superego pribadi manusia sudah mulai terbentuk pada saat manusia
berumur 5-6 (W.A.Gerungan.1980 : 29).
b. Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer
yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang
terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit
banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi
keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial ini mempunyai
sifat-sifat tertentu yang sama, dimana saja dalam satuan masyarakat manusia.
c. Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi
yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi tentang masyarakat yang juga
tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat ringkat untuk memberikan
batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan atau pengertian ditinjau dari pada
analisa. Analisa inilah yang memberikan arti yang jernih dan kokoh dari sesuatu
pengertian. Menurut R.Linton definisi mengenai masyarakat bahwa masyarakat
setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga
mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai
satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh
individu-individu yang beradab dalam kesadaran sadar. Individu-individu yang
hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya rusak, individu-individu tipe
pertapa tidak dapat mejadi anggota masyarakat yang permanen, melainkan hanyalah
kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan
individu-individu lainnya. Membentuk satu kesatuan dapat disebut individu
sebagai anggota masyarakat.
d. Hubungan Individu, Keluarga dan
Masyarakat
Individu
barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya
itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat.
Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari
keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1.
Hubungan
individu dengan keluarga
Individu
memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek,
nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai,
norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan
adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban
yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2.
Hubungan
individu dengan lembaga
Lembaga
diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh
manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka. Individu
memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada
disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk
kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai
direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh
lingkungan pekerjaannya.
3.
Hubungan
individu dengan komunitas
Komunitas
dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang
memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal
dan keorganisasian tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu,
keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.
4.
Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan
individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan
kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana
yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan
mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak
masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak
individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.