Light Brown Pointer
^_^ Selamat membaca. Semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat bagi anda yang telah membacanya ^_^

Rabu, 21 November 2012

Perusahaan yang Mengikuti Aturan SIM

PT. ASABRI (PERSERO)

PT ASABRI (Persero) adalah Badan Usaha MIlik Negara yang berdiri pada tanggal 1 Agustus 1971, dimana pada awalnya berada di bawah Menteri Keuangan (Menkeu) yang mewakili Pemerintah selaku Pemegang Saham Negara dan juga sebagai Pembina dan Pengawas Usaha Perasuransian. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2001 selaku Pemegang Saham Negara dialihkan dari Menteri Keuangan ke Menteri Negara BUMN.

ASABRI diselenggarakan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 44 Tahun 1971 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata dan PP No. 45 Tahun 1971 tentang Pendirian Perusahaan Umum Asuransi ABRI yang didalamnya diatur pendirian dan tugas-tugas Perum ASABRI sebagai penyelenggara pelayanan ASABRI. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan, maka pada tahun 1991, berdasarkan PP Nomor 68 Tahun 1991, status Perum ASABRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Tujuan Perusahaan:
Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintaha di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelengggaraan asuransi atau jaminan sosial di lingkungan Dephan, TNI AD, TNI AL, TNI AD, TNI AU dan Polri untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saling kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka, karena perusahaan tersebut milik BUMN yang bersifat terbuka.


http://tugas-dyah.blogspot.com/2012/01/manajemen-umum-tugas-3_1422.html


Implementasi Sistem Terbuka dan Tertutup


                       Sistem Terbuka merupakan sistem yang terpengaruh dengan lingkungan luar, karena sistem ini dituntut untuk menghasilkan output kepada pihak luar.
Contoh:
PT ASABRI (Persero) adalah Badan Usaha MIlik Negara yang berdiri pada tanggal 1 Agustus 1971, dimana pada awalnya berada di bawah Menteri Keuangan (Menkeu) yang mewakili Pemerintah selaku Pemegang Saham Negara dan juga sebagai Pembina dan Pengawas Usaha Perasuransian. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2001 selaku Pemegang Saham Negara dialihkan dari Menteri Keuangan ke Menteri Negara BUMN.

v                 Sistem Tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan pihak luar karena sistem ini bekerja secara otomatis.
Contoh:
Perusahaan tertutup adalah perusahaan yang saham2 tidak tercatat dan tidak diperdagangkan di bursa saham. Perusahaan ini biasanya semacam “CV”, “CV” merupakan perusahaan yang masih dikelolah secara mandiri dan tidak terlalu dituntut tranparansi seperti perusahan (PT) terbuka.
  

Refrensi

Jumat, 15 Juni 2012

Jenis dan sumber konflik

     A.      Pengertian dan sumber konflik
Dalam sebuah organisasi terdiri dari bagian-bagian yang berbeda-beda atau departemen yang saling bekerjasama dan tergantung satu sama lain. Kenapa tergantung?? Karena tidak mungkin setiap bagian tidak membutuhkan bagian lain (tanpa bantuan orang lain).
Konflik ini timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja, bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi. Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi. Konflik organisasi adalah perbedaan pendapat atau argument serta ketidaksesuaian disetiap anggota kelompoknya,
Berdasarkan dampaknya pada organisasi, konflik dapat dibedakan menjadi 2, yaitu konflik fungsional dan konflik disfungsional (Ivan et. al., 2007):
1.       Konflik fungsional (Functional conflict)
Pertentangan antar kelompok yang dapat meningkatkan kinerja organisasi. Misalnya, dua departemen dalam sebuah hotel memperdebatkan cara yang  paling efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para tamu hotel. Kedua departemen tersebut memiliki tujuan yang sama, tetapi caranya berbeda. Perbedaan pandangan mengenai cara mencapai tujuan tersebut , dapat meningkatkan kesadaran organisasi tehadap masalah yang harus diatasi, mendorong pencarian solusi yang lebih produktif, memfasilitasi terjadinya perubahan yang positif, adaptif dan inovatif
2.       Konflik disfungsional (Dysfuntional conflict)
Pertentangan atau interaksi antar kelompok yang menganggu kinerja atau tujuan organisasi. Tidak jarang konflik yang semula bersifat fungsional menjadi konflik yang disfungsional. Pimpinan organisasi harus mencari cara agar konflik disfungsional ini tidak terjadi.

B.      Jenis- jenis Konflik
Ada 5 jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1.       Konflik dalam diri individu Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
2.       Konflik antar individu dalam organisasi yang sama karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain.
3.       Konflik antar individu dan kelompok seringkali berhubungan dengan cara individumenghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
4.       Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi.Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja.
5.       Konflik antar organisasi konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.

sumber:
http://tugas-dyah.blogspot.com/
Drs. Sunyoto, Danang, SE., SH., MM dan Burhanudin, SE., M.Si. 2011. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : caps

Kamis, 19 April 2012

Dinamika Konflik

Dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa anggota yang satu sama lainnya saling membutuhkan. Dengan adanya saling membutuhkan satu sama lainnya mengakibatkan setiap anggotanya akan menjadi saling tergantung dengan anggota yang lainnya, sehingga akan menyebakan konflik. Konflik ini biasa terjadi karena adanya perbedaan tujuan atau perbedaan pendapat sehingga setiap anggotanya akan bertentengan.
Konflik berasal dari kata Conligere (bahasa latin) yang berarti menyerang bersama-sama, menurut Mitchell ( 1981) Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua orang atau lebih saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang berhasil mencapainya.
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
·       Person rile conflict   : konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang.
·    Inter rule conflict   : konflik antar peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang saling bertentangan.
·    Intersender conflict  : konflik yang timbuk karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
·       Intrasender conflict  : konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian jenis konflik yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
·         Konflik dalam diri individu
·         Konflik antar individu
·         Konflik antar individu dan kelompok
·         Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
·         Konflik antar organisasi
Konflik dapat berdampak positif maupun negatif terhadap kinerja organisasi, tergantung pada konflik itu sendiri seberapa sering terjadi dan bagaimana konflik dikelola. Konflik yang terlalu tinggi atau terlalu rendah bersifat disfungsional, sedangkan konflik yang optimal atau seimbang akan bersifat fungsional. Perbedaan konflik fungsional dan disfungsional terletak pada apakah tujuan atau kebutuhuan organisasai akan tercapai atau tidak.
Konflik fungsional adalah tipe konflik yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam sebuah organisasi yang dijalankan. Sedangkan konflik disfungsional adalah tipe konflik yang dapat memnghambat kinerja dalam organnisasi sehingga konflik ini tidak diinginkan oleh pimpina organisasi dan sebaiknya dihilangkan (Kreitner dan Kinicki, 2005).

Sumber:
Drs. Sunyoto, Danang, SE., SH., MM dan Burhanudin, SE., M.Si. 2011. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : caps

Minggu, 08 April 2012

ORGANISASI

Organisasi adalah tempat dimana setiap individu berkumpul menjadi satu dan membentuk sebuah kelompok untuk bekerjasama satu sama lain dan mendirikan suatu tujuan serta sasaran yang sama. Setiap individu dalam sebuah organisasi saling bergantung (membutuhkan) satu dengan yang lainnya, agar sebuah organisasi bisa berjalan dengan baik.
Ciri-ciri Organisasi:
1.      Kerjasama yang baik antar individu
2.      Adanya atasan dan bawahan
3.      Tujuan dan sasaran yang sama
4.      Ada tugas-tugas yang telah ditentukan untuk setiap individu
5.      Adanya sebuah tata tertib yang harus ditaati setiap individu agar sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang ditujukan
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.      Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.      Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
4.      Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.


Sumber:
zeincom.wordpress.com/2011/10/22/cuoto/

Kamis, 05 Januari 2012

Leadership dan Kegiatan Pengendalian

MANAJEMEN UMUM
TUGAS 4

1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan (Leadership) serta apa yang membedakan seorang pemimpin dengan manajer?
Jelaskan jawaban anda!

Jawab:
Kepemimpinan (Leadership) adalah sesuatu yang muncul dari dalam diri dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Pemimpinan adalah seorang yang ingin mencapai tujuan bersama dengan meumuskan visi dan misi yang telah dimiliki yang akan dijalankan atau dilkukan bersama dengan kelompoknya . Jika seorang pemimpin memiliki bawahan, maka visi dan misi tersebut akan dilaksanakan dan mencapai tujuan yang sama. Untuk menjalin kerjasama yang baik antara pemimpin dan bawahanya, seorang pemimpin harus memiliki sifat yang disiplin, sopan santun, ramah, menghargai dan memotivasi agar orang yang dipimpin semangat untuk menumbuhkan ide-ide yang bagus untuk pemimpinnya, serta memiliki sifat bertanggungjawab atas apa yang dilakukan, jika seorang pemimpin tidak memiliki sifat seperti yang disebutkan tadi, maka bawahan tidak akan memiliki sifat yang sama seperti pemimpinya. Misalnya seorang pemimpin tidak memiliki sifat disiplin dalam mengerjakan tugas, maka tugas bawahannya pun juga akan terbengkalai akibat tidak disiplin, dan kerjasama antara pemimpin dan atsan tidak terlaksana dengan baik. Oleh karna itu, seorang pemimpin yang baik harus bisa mencontohkan perilaku baiknya terhadap bawahan, agar bawahan bisa meniru sifat atasannya, maka kerjasama akan terjalin dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan.

Manajer adalah seseorang yang bisa memanage (mengatur) dirinya sendiri dan mampu mengatur serta menyuruh bawahnya atau karyawannya bekerja dengan baik sesuai yang diinginkannya, sehingga karyawan yang disuruhnya tidak merasa disuruh.
Dari penjelasan yang ada, dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin membutuhkan seorang manajer untuk mengatur sebuah organisasi yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang sama dan mencapai hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Yang membedakan adalah pemimpin lebih bertanggungjawab atas apa yang telah ia lakukan sedangkan manajer adalah seorang yang mengarahkan bagaimana jalanya suatu pekerjaan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan, jadi pada intinya pemimpin dengan manajer itu saling ketergantungan untuk mencapai tujuan yang sama.

2. Jelaskan mengapa pengendalian menjadi penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen!

Jawab:
Dalam manajemen pengendalian sangat penting, karena dalam manajemen adanya pengawasan dalam melakukan setiap aktivitas yang dilakukan karyawan untuk menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, agar bisa melakukan pengoreksian jika diperlukan.

3. Seseorang yang tadinya rajin di dalam pelaksanaan suatu pekerjaan tiba-tiba tanpa alasan yang jelas kemudian menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan diantaranya datang sering terlambat dan sering terlambat dalam menyerahkan pekerjaannya.

Berdasarkan uraian diatas menurut anda kira-kira apa yang terjadi dengan
karyawan tersebut? Jika anda menjadi atasan langsung dari karyawan tersebut apa
yang akan anda lakukan pada karyawan tersebut ?

Jawab:
Mungkin karyawan tersebut sedang mempunyai masalah pribadi sehingga menjadi beban pada pikirannya dan terbawa pada saat bekerja serta menghasilkan pekerjaan yang kurang memuaskan untuk pemimpinnya.

Jika saya menjadi atasannya, saya akan mecoba untuk menegur dan berusaha untuk mengetahui masalah apa yang sedang terjadi pada dirinya, dan menasihatinya agar tidak terulang lagi. Dan jika peristiwa itu terulang lagi, maka saya akan berusaha untuk lebih memperhatikan dan mengawasi karyawan tersebut serta berusaha untuk menasihatinya agar dia bisa membedakan masalah pribadi dengan pekerjaanya, dan tetap fokus pada perjaanya. Karna sebagai atasan saya harus bisa memahami kondisi yang ada pada karyawan saya, agar pekerjaan tidak menjadi lamban dan bisa memotivasi karyawan saya agar ia semangat dalam mengerjakan pekerjaannya.

Selasa, 03 Januari 2012

Manajemen Umum (tugas 3)

Tugas 3

Carilah contoh kasus dari berbagai sumber ( internet, buku, majalah, makalah ) tentang perusahaan yang sedang merumuskan visi, misi dan perencanaan jangka panjang. Setelah itu tulislah kasus tersebut pada tugas anda serta uraikanlah proses perumusan visi misi dan perencanaan perusahaan tersebut.

PT. Asabri (persero)

PT ASABRI (Persero) adalah Badan Usaha MIlik Negara yang berdiri pada tanggal 1 Agustus 1971, dimana pada awalnya berada di bawah Menteri Keuangan (Menkeu) yang mewakili Pemerintah selaku Pemegang Saham Negara dan juga sebagai Pembina dan Pengawas Usaha Perasuransian. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2001 selaku Pemegang Saham Negara dialihkan dari Menteri Keuangan ke Menteri Negara BUMN.

ASABRI diselenggarakan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 44 Tahun 1971 tentang Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata dan PP No. 45 Tahun 1971 tentang Pendirian Perusahaan Umum Asuransi ABRI yang didalamnya diatur pendirian dan tugas-tugas Perum ASABRI sebagai penyelenggara pelayanan ASABRI. Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, mengingat upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas perusahaan, maka pada tahun 1991, berdasarkan PP Nomor 68 Tahun 1991, status Perum ASABRI diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Semula Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/ Polri menjadi Peserta Taspen (Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri) yang didirikan pada tanggal 17 April 1963 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1963. Namun dalam perjalanannya, keikutsertaan Prajurit TNI dan Anggota Polri dalam Taspen mempengaruhi penyelenggaraan Program Taspen, karena :

1. Batas Usia Pensiun (BUP) bagi Prajurit TNI dan Anggota Polri berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966 berbeda dengan Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969.
2. Sifat khas Prajurit TNI dan Anggota Polri memiliki risiko tinggi, banyak yang berhenti karena gugur atau tewas dalam melaksanakan tugas.
3. Adanya kebijakan pemerintah untuk mengurangi jumlah prajurit secara besar-besaran dalam rangka peremajaan yang dimulai pertengahan tahun 1971.
4. Jumlah iuran yang terkumpul pada waktu itu tidak sebanding dengan jumlah klaim yang diajukan oleh para peserta. Untuk menindaklanjuti hal-hal tersebut dan meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polridan PNS Kemhan/ Polri, maka Dephankam (saat itu) berprakarsa untuk mengelola premi sendiri dengan membentuk lembaga asuransi yang lebih sesuai, yaitu Perusahaan Umum Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Perum ASABRI) yang didirikan berdasarkan PeraturanPemerintah Nomor 45 Tahun 1971 pada tanggal 1 Agustus 1971, dan selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi ASABRI.

Tujuan Perusahaan
Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintaha di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelengggaraan asuransi atau jaminan sosial di lingkungan Dephan, TNI AD, TNI AL, TNI AD, TNI AU dan Polri untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saling kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

VISI
Menjadi perusahaan pengelola asuransi sosial tingkat nasional yang mampu memberikan manfaat/jaminan yang cukup memadai bagi peserta dengan tetap memelihara kinerja perusahaan dan kesejahteraan pegawai.
MISI
Meningkatkan kesejahteraan bagi Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Dephan/Polri dengan memberikan perlindungan terhadap risiko berkurang atau hilangnya penghasilan peserta yang bersangkutan melalui penyelenggaraan asuransi sosial di lingkungan Dephan, TNI dan Polri secara wajib serta dengan memperhatikan kinerja perusahaan tetap sehat, peningkatan produktivitas pegawai dan kemanfaatan bagi stakeholder.

Sasaran dan Strategi Perusahaan
1. Sasaran Perusahaan:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan dengan menaikkan besaran jumlah santunan dan peningkatan kualitas dengan melakukan pelayanan yang sesuai ( tepat orang, tepat alamat, tepat jumlah, tepat waktu dan tetap tertib administrasi.
b. Mempertahankan kinerja perusahaan dengan mengoptimalkan pendapatan dan efisien biaya operasional, serta penerapan skala prioritas terhadap belanja modal.
c. Peningkatan kesejahteraan pegawai, diarahkan pada peningkatan produktivitas pegawai dengan pendidikan dan pelatihan di bidang khusus atu spesialisasi, serta peningkatan penghasilan pegawai.

2. Strategi Perusahaan:
a. Untuk meningkatkan pelayanan, terutama dari segi kualitas, peruasahaan berusaha meningkatkan Teknologi Informasi. Berbagai langkah telah ditempuh, yaitu melakukan kerjasama dengan para pengelola, data personil TNI dan POLRI, peruasahaan Jasa Pengelola dan Elektronika, serta penyediaan Jaringan Sistem Informasi.
b. Dalam mempertahankan kinerja perusahaan dan peningkatan besarnya santunan, perusahaan berusaha untuk mengelola dana investasi seoptimal mungkin dalam arti return yang diperoleh siatas rata-rata bunga pasar dan dalam penggunaan dana diusahakan seefisien dan seefektif mungkin dengan menerapkan Skala Prioritas.
c. Disamping itu, perusahaan berusaha mendayagunakan dan menghasilgunakan aset-aset perusahaan yang optimal.

Penjelasan:
PT. ASABRI (persero) akan mengembangkan perumhan prajurit (perumahan non dinas) dengan alokasi 10.000 unit. Program ini dikembangkan berorientasi pada visi dan misi ASABRI dalam upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit beserta keluarganya dan dihadapkan pada kebutuhan prajurit akan rumah non dinas.

Dalam sasaran perusahaan dituliskan “Meningkatkan kualitas pelayanan dengan menaikkan besaran jumlah santunan dan peningkatan kualitas dengan melakukan pelayanan yang sesuai (tepat orang, tepat alamat, tepat jumlah, tepat waktu dan tetap tertib administrasi). Maksudnya adalah, agar lebih tepat dalam memberikan pelayanan pada orang yang telah ditentukan atau dituju. Tetap mempertahankan kinerja perusahaan dengan optimal dan efisien agar hasil yang didapat sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dalam strategi perusahaan dijelaskan agar lebih meningkatkan pendidikan dan pelatihan di bidang khusus, terutama bidang Teknologi Informasi, supaya bisa melakukan kerjasama dengan para pengelola data personil yang akan menyediakan jaringan Sistem Informasi.