Dalam sebuah organisasi terdiri dari beberapa anggota yang satu sama
lainnya saling membutuhkan. Dengan adanya saling membutuhkan satu sama lainnya
mengakibatkan setiap anggotanya akan menjadi saling tergantung dengan anggota
yang lainnya, sehingga akan menyebakan konflik. Konflik ini biasa terjadi
karena adanya perbedaan tujuan atau perbedaan pendapat sehingga setiap
anggotanya akan bertentengan.
Konflik berasal dari kata Conligere (bahasa latin) yang berarti menyerang
bersama-sama, menurut Mitchell ( 1981) Konflik adalah sebuah situasi dalam mana
dua orang atau lebih saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi
hanya salah satu yang berhasil mencapainya.
Adapun mengenai jenis-jenis konflik, dikelompokkan sebagai berikut :
· Person rile
conflict : konflik peranan
yang terjadi didalam diri seseorang.
· Inter rule
conflict : konflik antar
peranan, yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih
fungsi yang saling bertentangan.
· Intersender
conflict : konflik yang timbuk
karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang.
· Intrasender
conflict : konflik yang timbul
karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
Selain pembagian jenis konflik di atas masih ada pembagian jenis konflik
yang dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan, yaitu :
·
Konflik dalam diri individu
·
Konflik antar individu
·
Konflik antar individu dan kelompok
·
Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
·
Konflik antar organisasi
Konflik dapat berdampak positif maupun negatif terhadap kinerja
organisasi, tergantung pada konflik itu sendiri seberapa sering terjadi dan
bagaimana konflik dikelola. Konflik yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
bersifat disfungsional, sedangkan konflik yang optimal atau seimbang akan
bersifat fungsional. Perbedaan konflik fungsional dan disfungsional terletak
pada apakah tujuan atau kebutuhuan organisasai akan tercapai atau tidak.
Konflik fungsional adalah tipe konflik yang mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam sebuah organisasi
yang dijalankan. Sedangkan konflik disfungsional adalah tipe konflik yang dapat
memnghambat kinerja dalam organnisasi sehingga konflik ini tidak diinginkan
oleh pimpina organisasi dan sebaiknya dihilangkan (Kreitner dan Kinicki, 2005).
Sumber:
Drs. Sunyoto, Danang, SE., SH., MM dan Burhanudin, SE., M.Si. 2011. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : caps
Tidak ada komentar:
Posting Komentar